Ir. Soekarno Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia |
Siapa yang tidak
kenal dengan tokoh disamping ini? Seorang tokoh revolusioner kebanggaan rakyat
Indonesia yang jasanya akan selalu dikenang di dalam hati seluruh bangsa
Indonesia. Sosoknya yang tangguh, cakap, dan berwibawa ini banyak dicintai oleh
kerabat dekatnya dan tentunya oleh kita sebagai bangsa Indonesia. Yupp....
namanya Ir. Soekarno atau nama lahirnya adalah Koesno Sosrodiharjo. Beliau
lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901 (selisih dua hari dengan kelahiran
saya, hehe...) dan meninggal di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1970 pada usia 69
tahun[i].
Beliau adalah anak kedua setelah kakak perempuannya yang bernama Sukarmini dari
pasangan Ida Ayu Nyoman Rai dan Raden Soekemi Sosrodiharjo.
Pria
yang kerap disapa Bung Karno ini telah membawa bangsa Indonesia ke kemerdekaan.
Beliau juga adalah pencetus adanya Pancasila yang sekarang dijadikan dasar
negara dan identitas bangsa Indonesia. Beliau juga adalah seorang proklamator
kemerdekaan Indonesia bersama-sama dengan Moehammad Hatta. Ada profesi lain
yang baru saya ketahui. Berdasarkan latar belakang pendidikannya, Bung Karno
adalah seorang arsitek lulusan Technische Hoge Schoole atau
sekarang dikenal dengan ITB (Institut Teknologi Bandung) jurusan teknik sipil.
Banyak bangunan-bangunan peninggalan Bung Karno yang dibantu oleh beberapa
arsitek seperti Feredrich Silaban dan R.M. Soedarmono yang dibantu oleh arsitek
junior, diantaranya :
- Mesjid Istiqlal
- Monumen Nasional
- Gedung Conefo
- Gedung Sarinah
- Wisma Nusantara
- Hotel Indonesia
- Tugu Selamat Datang
- Monumen Pembebasan Irian Barat
- Patung Dirgantara
- Usulan membangun bangunan dua lantai dan membuat dua jalur ketika melakukan sa'i. Kemudian pemerintah Arab Saudi melakukan renovasi di Masjidil Haram sesuai usulan Soekarno.
- Rancangan skema Tata Ruang Kota Palangkaraya yang diresmikan pada tahun 1957.
Kiprahnya
di dunia politik berawal ketika pada masa pergerakan nasional. Masa dimana
penjajahan oleh Kolonial Belanda berlangsung. Pada masa ini Bung Karno sering
mengalami pengasingan oleh pemerintah Kolonia Belanda karena dianggap
pemberontak melalui suatu organisasi yang ia ikuti. Pada masa penjajahan
Jepang, pemerintah pendudukan Jepang memanfaatkan Bung Karno, Bung Hatta, dan
Ki Hajar Dewantara dengan cara membuat suatu organisasi dalam pencapaian
kemerdekaan. Indonesia. Namun ada pula yang melakukan gerakan bawah tanah Sutan
Syahriri dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang merupakan fasis yang
berbahaya. Mohammad Hatta dan Ki Bgoes Hadikeoseomo dipanggil oleh kaisari
Hiroto ke Jepang dan dianugerahi Bintang Kekaisaran 1943. Dengan memanfaatkan
kelengahan pemerintah pendudukan Jepang karena kevakuman akibat adanya
peristiwa bom nuklir yang terjadi di Nagasaki dan Hiroshima, maka Bung Karno
yang didesak oleh para pemuda untuk segera memproklamirkan diri.
Meskipun
Indonesia telah merdeka, permasalahan tidk selesai begitu saja. Bung Karno
harus menghadapi beberapa permasalahan negara seperti gejolak politik dalam
negeri dan berbagai provokator yang menyebabkan pembentukan kabinet tidak
bertahan lama. Selain itu, beliau juga harus menghadapi peristiwa Agresi
Militer Belanda 1 dan 2 yang disebabkan karena Belanda tidak mengakui
kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, Soekarno membentuk Pemerintah Darurat
Republik Indonesia. Tidak lama dari itu, kemudian Soekarno dan beberapa pejabat
tinggi ditangkap oleh Belanda.
Untuk
menyelesaikan sengketa antara Indonesia-Belanda, maka dibentuklah 2 bagian
negara yaitu Republik Indonesia yang dipimpin oleh Mr. Assaat dan Repuplik
Indonesia Serikat yang dipimpin oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Pada tahun
1950, atas keinginan masyarakat untuk kembali ke negara kesatuan, maka RIS dan
RI menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Soekarno
pada saat itu banyak memberikan gagasan di dunia internasional. Hingga pada
akhirnya beliau beresta beberapa presiden yang berasal dari Asia dan Afrika
membentuk suatu konferensi yang sekarang dikenal sebagai Konferensi
Asia-Afrika. Konferensi ini dibentuk atas dasar keprihatinannya
terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih belum merdeka,
belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri.
Pemerintahan Soekarno mengalami keruntuhan pada tahun 1967
ketika pidato pertanggungjawabannya atas adanya Gerakan 30 September ditolak
oleh MPRS. Penolakan ini dikarenakan adanya sikap Soekarno yang menolak atas
Titura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang satu isinya adalah pembubaran PKI sehingga
melemahkan kekuatan politiknya. Dengan keluarnya Surat Keputusan Sebelas Maret
(Supersemar) yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno yang isinya untuk
mengambil tindakan yang perlu kepada Soeharto guna menjaga keamanan dan
keselmatan presiden sendiri, maka PKI pun dibubarkan oleh Soeharto. Dan setelah
ditolaknya pidato pertanggungjawabannya, maka Presiden Soekarno menandatangani
Surat Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka, dan Soeharto menjadi presiden
kedua menggantikan Soekarno.
Pada tahun 1956 sebetulnya Kondisi Kesehatan Soekarno sudah
melemah karena penyakit ginjal yang dideritanya. Hingga pada akhirnya dokter
Kepresidenan menyatakan bahwa pada tanggal 21 Juni 1969, Bung Karno dinyatakan
meninggal pada pukul 07.00 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Beliau
dimakamkan di samping makam ibundanya di Blitar Jawa Timur.
Apapun
isu-isu yang tersiar akan baik dan buruknya tentang Bung Karno, akan tetapi
beliaulah yang telah berjasa, mengorbankan harta dan nyawanya untuk
memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Keberaniannya untuk melawan penjajah dan
memperjuangkan kemerdekaan, bahkan memperjuangkan agar kemerdekaan Indonesia
mendapat pengakuan dunia, sepatutnya kita “mengankat topi dan menundukkan badan
kepadanya”. Berkat perjuangannyalah, akhirnya kita sebagai generasi muda dapat
merasakan udara kebebasan dan kemerdekaan. Ada beberapa penggalan kalimat dari Bung Karno yang saya ambil dari http://www.seputarindonesia.com yaitu
:
"Berikan
aku 1000 anak muda, maka aku akan mampu memindahkan gunung. Berikan aku 10 anak
muda yang cinta tanah air, maka aku akan mengguncang dunia."
Ungkapan
tersebut memiliki makna sangat mendalam menurut saya. Bahwa, pemuda menurut
Soekarno adalah energi penggerak bagi perubahan bangsa ke depan. Betul sekali
memang. Maju, tumbuh, dan berkembangnya suatu negara ada ditangan pemuda. Jika
bukan pemudanya yang mencintai tanah airnya, maka ambruklah negara ini.
Mengapa? Karena pemuda adalah generasi penerus bangsa. Pemuda pulalah yang
kelak akan memimpin dan mengelola negaranya. Serta ditangan pemudalah nasib
negeri ini dipertaruhkan. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda wajib
mencintai bangsa ini. Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai bukti bakti dan cinta
kasih kita terhadap negeri ini? Jawabannya adalah, tidak perlu kita melakukan sesuatu
seperti berperang di medan perang karena pada jaman sekarang ini bukanlah era
untuk peperangan. Akan tetapi cukup kita berbakti kepada negeri ini dengan cara
membangun bangsa dan negeri ini, melaksanakan amanat Bung Karno dan
melaksanakan tujuan negeri ini yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia, serta menjaga identitas bangsa Indonesia yang
tercermin dalam 5 dasar Pancasila. Negeri ini akan menjadi negeri yang kuat dan
disegani dunia apabila memiliki pemuda yang kuat pula, yang cinta pada
negerinya dan rela berbakti bagi tanah airnya.
Terima kasih atas tulisannya Sewa Proyektor Terdekat Pekanbaru
ReplyDelete